Di mata juru kritik, kiprah Kendrick Lamar tak punya lawan. Namun, Grammy Awards punya sejuta pertimbangan selain kualitas dan (apalagi) perkara nyawa-nyawa kulit hitam yang terbengkalai oleh kesewenang-wenangan hukum. Ketiadaan biduan anyar yang melejit tahun ini juga membuat kategori Best New Artist tak berkontribusi untuk kategori bergengsi lainnya. Membuka jalan bagi nama tengah musik pop 2015, Taylor Swift sebagai perwakilan terkuat—yang bisa batal total andai 25 dari Adele dirilis 20 hari lebih cepat. Namun, The Weeknd dan (lagi-lagi) Ed Sheeran siap jadi sandungan. Menghitung mundur gelaran Grammy Awards ke-58, berikut kesan-kesan singkat di sejumlah kategori pilihan, termasuk kategori rock dan metal yang kian lapuk membusuk:

Best Music Video

 

Nomine:

  • “LSD” – ASAP Rocky

    • Dexter Navy, video director; Shin Nishigaki, video producer
  • “I Feel Love (Every Million Miles)” – The Dead Weather

    • Cooper Roberts & Ian Schwartz, video directors; Candice Dragonas & Nathan Scherrer, video producers
  • “Alright” – Kendrick Lamar

    • The Little Homies &Colin Tilley, video directors; Brandon Bonfiglio, Dave Free, Andrew Lerios & Luga Podesta, video producers
  • “Bad Blood” – Taylor Swift

    • Joseph Kahn, video director; Ron Mohrhoff, video producer
  • “Freedom” – Pharrell Williams

    • Paul Hunter, video director; Candice Dragonas & Nathan Scherrer, video producers

Deserve To Win: Kendati ada indikasi gagasan feminisme di antara wacana gosip picisan, deretan kemunculan artis wanita di “Bad Blood” tak lebih dari cameo. Sementara adegan tembakan aparat ke dada Kendrick Lamar diikuti seringai di “Alright” adalah pesan visual terbesar dari industri musik tahun ini. Tak perlu indikasi. Langsung menembus jantung.

Predicted To Win: Presensi Kendrick Lamar akan membawa kemenangan. Entah pinjaman rap-nya dalam perseteruan antar bintang pop (“Bad Blood”) atau integritasnya dalam perseteruan antar nalar kemanusiaan (“Alright”). Bedanya: sedikit urgensi, terlalu banyak orang di “Bad Blood.”

Best Alternative Music Album

 

Nomine:

• Sound & Color – Alabama Shakes

• Vulnicura – Björk

• The Waterfall – My Morning Jacket

• Currents – Tame Impala

• Star Wars – Wilco

 

Deserve To Win: Currents, Sound & Color dan Vulnicura bersaing ketat. Tapi coba andaikan 20 persen saja dari juri Grammy adalah junkie, saya yakin jawaranya adalah Currents. Penggalan yang terpotong di versi single dari “Let It Happen” adalah tiket langit ke tujuh.

Predicted To Win: Sayangnya, mungkin beberapa persen diantaranya sudah masuk panti rehabilitasi. Sound & Color

Best Metal Performance

 

Nomine:

  • “Identity” – August Burns Red

  • “Cirice” – Ghost

  • “512” – Lamb of God

  • “Thank You” – Sevendust

  • “Custer” – Slipknot

 

  • Deserve To Win: Metal kian hilang aromanya. “Custer” paling menyuguhkan kebaruan lewat unsur pekik berkokok yang impresif dan garang. Slipknot satu-satunya yang bisa memerahkan kuping di antara nominasi-nominasi butut ini.

 

  • Predicted To Win: Sebuah pilihan jika mungkin Grammy tengah mendambakan regenerasi metal arus utama, terutama oleh tewasnya Lemmy Kilmster, serta Black Sabbath yang makin pesimis akan panjang usia. “Cirice” adalah lagu terbesar dari band belia ini, dan paling bisa dinikmati mentah-mentah.

 

Best Rock Performance

 

 

Nomine:

  • “Don’t Wanna Fight” – Alabama Shakes

  • “What Kind of Man” – Florence + The Machine

  • “Something From Nothing” – Foo Fighters

  • “Ex’s & Oh’s” – Elle King

  • “Moaning Lisa Smile” – Wolf Alice

 

  • Deserve To Win: Pertama kali mendengar “Don’t Wanna Fight”,  langsung terbayang trofi Grammy Awards di benak. Apa karena aura soul dan chorus yang meluluh-resahkan itu?

 

  • Predicted To Win: Di tahun 2013, single “Hold On” dari Alabama Shakes kalah karena kompetitor hebat: “Lonely Boy” (The Black Keys) dan “I Will Wait”  (Mumford & Sons). Di sini, “Don’t Wanna Fight” sukar mendapat lawan yang sanggup membuatnya menyerah.

 

Best Rock Album

 

Nomine:

  • Chaos and the Calm – James Bay

  • Kintsugi – Death Cab for Cutie

  • Mister Asylum – Highly Suspect

  • Drones – Muse

  • .5: The Gray Chapter – Slipknot

 

  • Deserve To Win:.Satu lagi indikasi bahwa musik rock kian terpuruk di panggung bergengsi internasional. Best Rock Album adalah puncak dari buruknya nominasi di ranah musik cadas. Yang tersisa untuk bisa dipuji kemudian hanya agresifitas  5: The Gray Chapter.

 

  • Predicted To Win: Sementara agak sulit membayangkan 5: The Gray Chapter menang, Chaos and the Calm terdengar seperti ribuan band di daratan Britania sana, termasuk album anyar Mumford And Sons—plus sentuhan akustik—yang jelek itu. Aus. Tapi musik seperti ini masih selalu punya kesempatan di Grammy.

 

Best Pop Solo Performance

 

 

Nomine:

• “Heartbeat Song” – Kelly Clarkson

• “Love Me Like You Do” – Ellie Goulding

• “Thinking Out Loud” – Ed Sheeran

• “Blank Space” – Taylor Swift

• “Can’t Feel My Face” – The Weeknd

 

• Deserve To Win: “Blank Space” tak bisa lari dari Lorde. Dengar ketukan-ketukan mengambang elektrik dan melodi tipikal di chorus (bandingkan dengan “Team”). Tapi ia lahir dari puncak gunung es industri musik pop yang  sistem perputaran materinya memang malas berkembang. Dan, kategori ini tidak menyisakan pilihan karena saya tidak akan memilih Ed Sheeran.

• Predicted To Win: Saya tak pernah doyan karakter vokal layuh lenjeh seperti The Weeknd. Tapi terbukti Justin Bieber dan Justin Timberlake masih terkenal (sementara). Jadi “Can’t Feel My Face“mungkin akan mengalahkan “Blank Space” karena punya komposisi lebih bernas.

Best New Artist:

 

Nomine:

  • Courtney Barnett

  • James Bay

  • Sam Hunt

  • Tori Kelly

  • Meghan Trainor

 

  • Deserve To Win: Courtney Barnett ialah penulis lirik tercerdas dan biang kebisingan terbaik tahun ini (“Pedestrian At Best”). Mendaur ulang hal-hal tak berarti menjadi kans masuk podium.

 

  • Predicted To Win: Kategori paling ekstrim dengan realitas bahwa artis paling berbakat (Courtney Barnett) harus bersaing dengan bencana, Meghan Trainor. Sayangnya, di panggung Grammy, situasi itu sering berbalik 360 derajat. Trainor adalah fenomena sampah pop yang selalu muncul di tiap tahun untuk menjadi raksasa, sementara Barnett adalah talenta yang ambil peran sebagai kurcaci. Namun, anehnya Trainor tak dimuat lebih jauh di kategori lain. Bisa jadi juri juga kerap muntah di depan video klipnya, dan sekedar memasukannya hanya sebagai ‘pemberat.’ Mungkin James Bay adalah pilihan sebenarnya.

 

Song of the Year

 

 

Nomine:

  • “Alright”

    • Kendrick Duckworth, Kawan Prather, Mark Anthony Spears & Pharrell Williams, songwriters (Kendrick Lamar)
  • “Blank Space”

    • Max Martin, Shellback&Taylor Swift, songwriters (Taylor Swift)
  • “Girl Crush”

    • Hillary Lindsey, Lori McKenna&Liz Rose, songwriters (Little Big Town)
  • “See You Again”

    • Andrew Cedar, Justin Franks, Charles Puth & Cameron Thomaz, songwriters (Wiz Khalifa Featuring Charlie Puth)
  •  “Thinking Out Loud”

    (songwriters: Ed Sheeran and Amy Wadge)

 

  • Deserve To Win: “Alright” ialah “We Shall Overcome” versi kekerasan rasial abad 21. Chorus-nya dijunjung sebagai chant protes pergerakan Afrika-Amerika di Amerika Serikat. Kapan terakhir kali lagu pembawa perubahan mendapat tempat di kategori utama Grammy?

 

  • Predicted To Win: “Nigga, we gon’ be alright!” akan tetap menggema tanpa trofi. Kecuali “See You Again”, semua punya alasan yang bisa dikompromikan untuk menang. Namun, reputasi Taylor Swift sebagai penulis lagu terlanjur lebih kondang dan dirayakan dari semuanya. “Blank Space.”

 

Album of the Year

 

 

 

Nomine:

  • Sound & Color – Alabama Shakes

  • To Pimp a Butterfly – Kendrick Lamar

  • Traveller – Chris Stapleton

  • 1989 – Taylor Swift

  • Beauty Behind the Madness – The Weeknd

 

  • Deserve To Win: Tak salah jikalau To Pimp a Butterfly seperti semata wayang yang disanjung di tahun ini. Cek saja daftar-daftar album terbaik tahunan di media massa. (Cukup cek nomor satunya. Tak perlu banyak scroll). Mempertengahkan kembali superioritas kulit hitam dalam kultur seni musik ke industri. Komplet dan kontan dengan permasalahan sosialnya.

 

  • Predicted To Win: Lima dari tujuh raihan trofi Grammy sebelumnya dari Taylor Swift adalah kategori Country. Sisanya: Satu bukan kategori primer (Best Song Written for Visual Media) dan satu lagi Best Album untuk Fearless, ketika ia masih punya embel-embel artifisial “musisi country”. Apakah 1989 siap naik podium tanpa dukungan label genre nepotisme Grammy tersebut? Bisa saja. Tapi khusus kategori ini harus ada nuklir yang menumbuk apresiasi segunung pada To Pimp a Butterfly untuk merambat ke Grammy.

 

Record of the Year:

 

 

Nomine:

  • “Really Love” – D’Angelo and the Vanguard

  • “Uptown Funk” – Mark Ronson featuring Bruno Mars

  • “Thinking Out Loud” – Ed Sheeran

  • “Blank Space” – Taylor Swift

  • “Can’t Feel My Face” – The Weeknd

 

  • Deserve To Win: “Really Love” adalah kejutan menyenangkan. Namun,Uptown Funklebih layak membuncahkan pesta.

 

  • Predicted To Win: Can’t Feel My Face”—di luar Ed Sheeran yang sering ujug-ujug menjadi lucky bastard di saat-saat genting seperti ini.